Harga Minyak Bangkit Lagi, Tensi Timur Tengah Masih Jadi Fokus Utama
Tuesday, April 23, 2024       14:13 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Selasa siang, setelah jatuh pada sesi sebelumnya, karena investor terus menelaah risiko dari kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 18 sen menjadi USD87,18 per barel pada pukul 13.34 WIB, demikian laporan  Reuters,  di New Delhi, Selasa (23/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah naik 16 sen menjadi USD82,06 per barel.
Kedua harga minyak acuan tersebut melemah 29 sen pada sesi sebelumnya di tengah tanda-tanda eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran baru-baru ini memiliki dampak jangka pendek yang kecil terhadap pasokan minyak dari wilayah tersebut.
"Pelonggaran premi risiko geopolitik memukul harga minyak mentah baru-baru ini karena pasokan tidak terganggu secara berarti," kata Sugandha Sachdeva, pendiri perusahaan riset SS WealthStreet yang berbasis di Delhi.
Namun lansekap geopolitik yang berkembang tetap penting dalam mengarahkan harga minyak mentah, papar dia.
"Meski tidak ada indikasi perang skala penuh antara negara-negara yang terlibat, peningkatan ketegangan apa pun dapat dengan cepat membalikkan tren yang ada saat ini," tambah Sachdeva.
Analis ANZ juga menyuarakan sentimen yang sama dan menyoroti persetujuan Amerika terhadap sanksi baru atas sektor minyak Iran yang memperluas sanksi saat ini, dengan mencakup pelabuhan, kapal, dan kilang asing yang dengan sengaja memproses atau mengirimkan minyak mentah Iran.
Selain itu, menteri luar negeri Uni Eropa, Senin, secara prinsip sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel, kata kepala kebijakan luar negeri blok tersebut Josep Borrell.
"Latar belakang geopolitik masih penuh dengan begitu banyak risiko saat ini, jadi jelas kita akan melihat banyak volatilitas sampai ada kejelasan lebih lanjut," kata analis ANZ.
Pasukan Israel berjuang untuk kembali ke bagian timur Khan Younis dalam sebuah serangan mendadak, kata penduduk setempat, Senin, menyebabkan orang-orang yang telah kembali ke rumah-rumah yang ditinggalkan di reruntuhan kota utama Jalur Gaza selatan itu melarikan diri sekali lagi.
Investor menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi periode Maret - ukuran inflasi pilihan the Fed - pada pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter.
Persediaan minyak mentah AS diperkirakan meningkat, minggu lalu, sementara stok produk olahan kemungkinan turun, menurut jajak pendapat awal  Reuters. 
"Angka inflasi AS yang tetap tinggi, pernyataan hawkish dari pejabat the Fed, dan meningkatnya persediaan AS semuanya menjadi penghambat pertumbuhan harga minyak mentah," kata Sachdeva. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PEVE, Jual
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PYFA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:40 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ENRG, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:35 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham KEEN, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:03 WIB
Indonesia Market Summary (03/05/2024)